Shockbreaker Bocor dan Shockbreaker Lemah di Parittokaya Pontianak Selatan, Jangan Tunggu Parah Kalau Mobil Daihatsu Taruna Mulai Ngomel

Service Kaki Kaki Mobil – Ada satu hal yang sering disepelekan para pemilik mobil, termasuk pengguna Daihatsu Taruna: shockbreaker. Selama mobil masih bisa jalan, banyak yang merasa semuanya baik-baik saja. Padahal, shockbreaker itu ibarat “penjaga keseimbangan” kendaraan. Saat dia mulai melemah atau bocor, mobil mulai memberi isyarat dengan cara yang kasar, mulai dari goyangan berlebihan, suara jedug saat melewati jalan rusak, sampai ban aus tidak merata. Di Parittokaya Pontianak Selatan, keluhan seperti ini makin sering terdengar, terutama pada mobil-mobil yang usianya sudah tidak muda lagi. Dan Taruna? Banyak yang mulai “protes” karena shockbreaker sudah minta diperhatikan.

Mari kita mulai dari gejala paling gampang dikenali yaitu shockbreaker bocor. Sebenarnya, shockbreaker bekerja dengan prinsip hidrolik. Ketika seal di dalamnya melemah atau rusak, oli di dalam shock keluar sedikit demi sedikit. Awalnya, mungkin hanya terlihat basah. Tapi lama-kelamaan, minyak itu membuat performa redamannya hilang. Dampaknya? Mobil jadi memantul-mantul seperti naik odong-odong.

Di jalan Parittokaya dan sekitarnya yang kadang tidak mulus, gejala ini makin terasa. Daihatsu Taruna yang awalnya stabil dan enak diajak belok mendadak terasa limbung. Apalagi kalau membawa penumpang penuh. Satu goncangan besar dari lubang jalan saja sudah cukup membuat penumpang saling pandang sambil bilang, “Ini shock-nya masih sehat nggak sih?”

Selain bocor, masalah lain yang sering muncul adalah shockbreaker mulai lemah. Kasus ini lebih tricky. Tidak selalu terlihat tanda fisik seperti oli bocor. Tapi perilaku mobil jadi berubah. Kalau diuji dengan cara ditekan bagian fender lalu dilepas, mobil akan mantul lebih dari dua kali. Kalau sudah begitu, artinya shock mulai “ngos-ngosan”.

Nah, kenapa shockbreaker Daihatsu Taruna cukup sering bermasalah? Jawabannya simpel: usia kendaraan. Taruna mulai diproduksi tahun 1999 sampai awal 2000-an. Itu berarti sudah lebih dari 15-20 tahun lebih beroperasi. Material shock yang terus bekerja menahan benturan sehari-hari tentu lama-lama hilang stamina. Apalagi jika mobil sering dibawa ke jalan yang tidak bersahabat, membawa beban berat, atau jarang mendapat pengecekan berkala.

Di Parittokaya Pontianak Selatan, ada satu faktor lain yang ikut menyumbang masalah: kelembapan dan kondisi jalan. Perubahan suhu dan kondisi tanah yang sering lembap mempercepat wear and tear pada seal shockbreaker. Tidak heran banyak pengguna Taruna mulai mencari bengkel yang benar-benar paham kaki-kaki, bukan sekadar bengkel ganti oli.

Dampaknya kalau dibiarkan bagaimana?

  • Ban aus tidak merata
  • Rem terasa kurang pakem karena body roll berlebihan
  • Stabilitas mobil menurun terutama saat menikung
  • Kenyamanan berkendara turun drastis
  • Komponen kaki-kaki lain ikut cepat rusak (ball joint, bushing, tie rod, stabilizer link)

Jadi, menunda perbaikan shockbreaker bukan sekadar soal kenyamanan, tapi juga menyangkut keselamatan.

Sebelum shockbreaker benar-benar KO, ada beberapa tips sederhana untuk mendeteksi dan mencegah kerusakan semakin parah:

  • Tips 1 — Lakukan pemeriksaan visual berkala

Lihat bagian shock apakah ada tanda basah, rembes, atau kotoran menempel tebal. Itu tanda mulai bocor.

  • Tips 2 — Dengar suara kendaraan

Kalau ada bunyi jedug waktu melewati polisi tidur atau lubang jalan, jangan abaikan. Itu early warning system alami.

  • Tips 3 — Rasakan handling mobil

Jika mobil mulai goyang kiri kanan saat melaju di jalan lurus, shockbreaker kemungkinan sudah melemah.

  • Tips 4 — Jangan selalu buru-buru menyalahkan ban

Kadang pengguna berpikir ban keras atau kurang angin. Padahal shockbreaker sumber masalahnya.

  • Tips 5 — Cek suspensi tiap 10.000–15.000 km

Walaupun tidak terlihat bermasalah, pengecekan rutin tetap wajib dilakukan agar tidak terlambat.

Mengganti shockbreaker memang bukan hal murah, apalagi jika ingin pakai komponen original atau setara OEM. Namun, mengingat fungsinya yang vital, keputusan mengganti shock adalah investasi kenyamanan dan keselamatan.

Dan yang paling penting, pengerjaan kaki-kaki tidak boleh dilakukan sembarangan. Dibutuhkan teknisi yang paham karakter kendaraan, punya alat yang sesuai, serta bisa mendiagnosis masalah dengan benar. Bukan hanya asal naik dongkrak dan ganti part.

Bagi pemilik Daihatsu Taruna di Parittokaya Pontianak Selatan yang sedang pusing karena shockbreaker bocor atau melemah, ada solusi yang bisa dicoba: bawa mobil ke layanan spesialis kaki-kaki yang sudah berpengalaman menangani suspensi mobil-mobil lama maupun baru.

Salah satu tempat yang mulai banyak direkomendasikan karena hasil pengerjaannya rapi serta teknisinya teliti adalah Domo Kaki Kaki.

Di sini, pengecekan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari shockbreaker, bushing arm, ball joint, tie rod, stabilizer, sampai spooring untuk memastikan mobil kembali stabil dan nyaman. Banyak pengguna di Pontianak Selatan khususnya Taruna yang mengaku mobilnya terasa seperti “hidup kembali” setelah diperbaiki.

Karena pada akhirnya, kenyamanan bukan sekadar fitur mobil modern. Mobil lama seperti Daihatsu Taruna pun bisa kembali empuk dan stabil, asal tahu harus dibawa ke mana.

Jadi, kalau sekarang Taruna mulai goyang tidak jelas, jangan tunggu sampai makin parah. Biar tidak makin babak belur di jalan Parittokaya, langkah paling tepat adalah:

Servis shockbreaker di tempat yang benar, serahkan pada ahlinya, arahkan langkah ke Domo Kaki Kaki.